Lampu tertua yang diketahui berasal dari Zaman Neolitikum. Saat itu, masyarakat menggali lubang di dinding rumah yang setengah terkubur dan menyalakannya dengan twister yang terbuat dari tanaman untuk penerangan. Selain itu, lampu awal mungkin berevolusi dari wadah seperti tembikar, yang di dalamnya manusia memegang minyak dan memasangkannya dengan sumbu untuk membuat lampu. Seiring berjalannya waktu, bentuk dan bahan lampu terus berkembang, bermunculan berbagai jenis lampu seperti lampu besi, lampu keramik, dan lampu perunggu.
Perlu dicatat bahwa nama lampu juga telah berubah sepanjang sejarah. Pada masa Dinasti Yin dan Shang, lampu ditulis sebagai "sanggurdi" dan kemudian berkembang menjadi "lampu". Oleh karena itu, dalam penggalian arkeologis, kita mungkin menemukan beberapa artefak yang disebut “sanggurdi”, yang sebenarnya merupakan lampu awal.
Singkatnya, karena bentuk dan bahan lampu telah berubah sepanjang sejarah, dan temuan arkeologis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, sulit untuk menentukan lampu mana yang "tertua". Namun yang pasti sejarah lampu berkaitan erat dengan perkembangan peradaban manusia dan merupakan hasil inovasi berkelanjutan dalam mengejar cahaya dan kemajuan.
